Posted by : nafiza
Rabu, 20 November 2013
MACAM-MACAM SENSOR
- Sensor Proximity
Sensor proximity merupakan sensor
atau saklar yang dapat mendeteksi adanya target jenis logam dengan tanpa adanya
kontak fisik. Biasanya sensor ini tediri dari alat elektronis solid-state yang terbungkus
rapat untuk melindungi dari pengaruh getaran, cairan, kimiawi, dan korosif yang
berlebihan. Sensor proximity dapat diaplikasikan pada kondisi penginderaan pada
objek yang dianggap terlalu kecil atau lunak untuk menggerakkan suatu mekanis
saklar.
Proximity
Sensor
2. Sensor Magnet
Sensor Magnet atau disebut juga
relai buluh, adalah alat yang akan terpengaruh medan magnet dan akan memberikan
perubahan kondisi pada keluaran. Seperti layaknya saklar dua kondisi (on/off)
yang digerakkan oleh adanya medan magnet di sekitarnya. Biasanya sensor ini
dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu, kelembapan, asap
ataupun uap.
Sensor
Magnet
3. Sensor Sinar
Sensor sinar terdiri dari 3
kategori. Fotovoltaic atau sel solar adalah alat sensor sinar yang mengubah
energi sinar langsung menjadi energi listrik, dengan adanya penyinaran cahaya
akan menyebabkan pergerakan elektron dan menghasilkan tegangan. Demikian pula
dengan Fotokonduktif (fotoresistif) yang akan memberikan perubahan tahanan
(resistansi) pada sel-selnya, semakin tinggi intensitas cahaya yang terima,
maka akan semakin kecil pula nilai tahanannya. Sedangkan Fotolistrik adalah
sensor yang berprinsip kerja berdasarkan pantulan karena perubahan posisi/jarak
suatu sumber sinar (inframerah atau laser) ataupun target pemantulnya, yang
terdiri dari pasangan sumber cahaya dan penerima.
Sensor
Cahaya
4. Sensor Ultrasonik
Sensor ultrasonik bekerja
berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara, dimana sensor ini menghasilkan
gelombang suara yang kemudian menangkapnya kembali dengan perbedaan waktu
sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu antara gelombang suara
dipancarkan dengan ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut adalah
berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang memantulkannya. Jenis
objek yang dapat diindera diantaranya adalah: objek padat, cair, butiran maupun
tekstil.
Sensor
Ultrasonik
5. Sensor Tekanan
Sensor tekanan – sensor ini memiliki
transduser yang mengukur ketegangan kawat, dimana mengubah tegangan mekanis
menjadi sinyal listrik. Dasar penginderaannya pada perubahan tahanan pengantar
(transduser) yang berubah akibat perubahan panjang dan luas
penampangnya.
Sensor
Tekanan
6. Sensor Kecepatan (RPM)
Proses penginderaan sensor kecepatan
merupakan proses kebalikan dari suatu motor, dimana suatu poros/object yang
berputar pada suatui generator akan menghasilkan suatu tegangan yang sebanding
dengan kecepatan putaran object. Kecepatan putar sering pula diukur dengan
menggunakan sensor yang mengindera pulsa magnetis (induksi) yang timbul saat
medan magnetis terjadi
.
Sensor
Kecepatan
7. Sensor Penyandi (Encoder)
Sensor Penyandi (Encoder) digunakan
untuk mengubah gerakan linear atau putaran menjadi sinyal digital, dimana
sensor putaran memonitor gerakan putar dari suatu alat. Sensor ini biasanya
terdiri dari 2 lapis jenis penyandi, yaitu; Pertama, Penyandi rotari tambahan
(yang mentransmisikan jumlah tertentu dari pulsa untuk masing-masing putaran)
yang akan membangkitkan gelombang kotak pada objek yang diputar. Kedua,
Penyandi absolut (yang memperlengkapi kode binary tertentu untuk masing-masing
posisi sudut) mempunyai cara kerja sang sama dengan perkecualian, lebih banyak
atau lebih rapat pulsa gelombang kotak yang dihasilkan sehingga membentuk suatu
pengkodean dalam susunan tertentu.
Encoder
Sensor
8. Sensor Suhu
Terdapat 4 jenis utama sensor suhu
yang umum digunakan, yaitu thermocouple (T/C)- lihat gambar 1.6, resistance
temperature detector (RTD), termistor dan IC sensor. Thermocouple pada intinya
terdiri dari sepasang transduser panas dan dingin yang disambungkan dan dilebur
bersama, dimana terdapat perbedaan yang timbul antara sambungan tersebut dengan
sambungan referensi yang berfungsi sebagai pembanding.
Sensor
Suhu
Resistance Temperature Detector
(RTD) memiliki prinsip dasar pada tahanan listrik dari logam yang bervariasi
sebanding dengan suhu. Kesebandingan variasi ini adalah presisi dengan tingkat
konsisten/kestabilan yang tinggi pada pendeteksian tahanan. Platina adalah
bahan yang sering digunakan karena memiliki tahanan suhu, kelinearan,
stabilitas dan reproduksibilitas. Termistor adalah resistor yang peka terhadap
panas yang biasanya mempunyai koefisien suhu negatif, karena saat suhu
meningkat maka tahanan menurun atau sebaliknya. Jenis ini sangat peka dengan
perubahan tahan 5% per C sehingga mampu mendeteksi perubahan suhu yang kecil.
Sedangkan IC Sensor adalah sensor suhu dengan rangkaian terpadu yang
menggunakan chipsilikon untuk kelemahan penginderanya. Mempunyai konfigurasi
output tegangan dan arus yang sangat linear.
Refferensi :
insyaansori.blogspot.com
9.
Sensor Infrared Sharp GP2D15
Sensor
infrared GP2D15 adalah sensor pengukur jarak yang diproduksi oleh Sharp. Sensor
ini mengeluarkan sinyal analog dan mampu mengukur jarak pada rentang 10 – 80
cm, sensor ini mengeluarkan sinyal biner (0 atau 1) dengan treshold 24 cm. Prinsip
kerja sensor infarred ini dalam mengukur jarak berbeda dengan sensor ultrasonik
yang menggunakan waktu pantulan gelombang bunyi, karena waktu pantulan cahaya
terlalu singkat untuk dapat diukur. Cahaya infrared dengan frekuensi 40 kHz
dipancarkan dan hasil pantulanyya diterima oleh susunan detektor infrared.
Sudut pantulan sinar infrared akan berubah sesuai jarak sensor dengan obyek.
10.
Sensor Sentuh
Sensor
sentuh atau tekan memiliki prinsip kerja mengubah tegangan mekanis menjadi
sinyal listrik. Kurang ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang. Daya yang diberikan pada
kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat berubah dan
mengubah tahanannya.